Tantangan hari ke empat
Akhirnya ini yang sudah saya tunggu, weekend adalah saat yang paling saya nantikan, kebetulan paksu bisa pulang walaupun tidak lebih dari 24 jam dan sore ini harus kembali tugas negara.
Masa pemulihan komunikasi yang sempat kemarin saya ceritakan ditantangan hari pertama (hanya cerita sekilas sih), setelah jeda yang cukup lama memberikan waktu kami berdua untuk saling berpikir dan bahkan sepertinya saling melupakan kesalahan lebih tepatnya melupakan masalah miss komunikasi beberapa hari yang lalu.
Saya yang sudah tidak sabar untuk melakukan family forum dengan paksu sedari sore sudah mempersiapkan diri, mulai dari dandan yang cukup cantik (maksudnya disempetin bedakan hehe, lipstik dan parfum tentunya), menyiapkan kopi, hidangan makan malam dan juga cemilan potongan mangga.
Setelah makan malam, standard malam dan semua penghuni rumah tidur, kami selalu menyempatkan waktu berdua untuk ngobrol, oiya tidak ada istilah pillow talk ya... Karena memang keadaan kami sekarang belum memungkinkan untuk menggunakan cara itu, jadi spot favorit kami berfamily forum adalah ruang makan (kebiasaan ini yg selalu kami berdua kangeni, banyak ngobrol, ngobrol tentang apa saja dari ringan sampai berat ketika semua penghuni rumah sudah tertidur (berquality time berdua)
Tak terkecuali kemarin malam, momen tersebut saya manfaatkan untuk latihan berkomunikasi produktif dengan paksu dg lebih baik, saya belajar lebih menggunakan eye contact, bahasa tubuh dan intonasi yg lebih tenang, dan tak lupa menggunakan bahasa yg jelas tidak bertele-tele.
Responnya cukup baik, dan saya begitu lega permintaan maaf saya diterima tanpa ada embel embel mengungkit kesalahan masing masing. Dan obrolan kemarinpun berjalan sangat baik seperti biasa,,
Lalu bagaiman komunikasi produktif dengan adek Ghazi hari ini, aah... Rasanya semakin hari semakin menyenangkan berlatih Komunikasi produktik dengan adek, adek selalu bisa membuat bundanya berlatih lebih serius dengan menyatakan apa yang diinginkan, bukan apa yg tidak diinginkan. Sore ini juga seperti itu, bunda yang sedang asyik main dengan adek. Posisi kami yg sejajar (bunda duduk dan adek berdiri tepat didepan bunda) sambil bermain cilukba tiba2 terkaget kaget karena tangan mungilnya mendarat cukup keras di sekitar dahi dan mata bunda #plak sampai begitu bunyinya. Jangan tanya rasanya.... Lumayan sakit
Sambil menahan sakit, cepat cepat bunda mengambil nafas dan mengatur kata-kata untuk menegur adek dengan baik
B : " Adek pengen megang wajah bunda ya sayang" (sambil memegang kedua tangannya)
A : " Appah... Appah" (sambil senyum senyum
B : " kalo pengen megang, pelan pelan gini ya sayang!" (sambil mengarahkan kedua tangannya ke pipi bunda pelan-pelan seperti mengusao pipi)
Saya ulangi adegan terakhir dua kali supaya dia lebih mengerti maksud bunda
Ternyata setelah itu adek ghazi sedikit menarik jilbab bunda seolah minta bunda sedikit menunduk.
Lalu tiba2 kedua tangan mungilnya memeluk kepala bunda sambil tertawa happy,,, aiihhh meleleh langsung hati bunda nak.
Tidak terbayangkan bagaimana kalo respon sakit saya tadi, saya ungkapkan dengan bilang jangan begitu adek...bunda sakit dan bla bla bla.... Waah... Saya bakal kehilangan momen melelehkan hati dari adek ghazi. Terimakasih ya nak... Terimakasih sudah menjadi partner belajar yg menyenangkan hari ini.
Akhir pekan yang luar biasa dengan duo kesayangan.
#Harike4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#KuliahBunsayIIP
#KomunikasiProduktif
Comments
Post a Comment