Skip to main content

Chennai Express

           Judul film yang membuat saya jadi bernostalgia dengan pengalaman terdampar di imigrasi Chennai, India. Sebenarnya malu kalau harus diceritakan tapi sekedar sharing untuk berbagi pengalaman tidak ada ruginya, supaya anda tidak melakukan kesalahan-kesalahan seperti yang saya alami saat hendak berkunjung ke tempat ini.

        Biasanya sebelum bepergian, ritual yang umum dan sayapun melakukannya adalah rajin browsing-browsing di internet untuk memilih rute serta waktu perjalanan, biasanya memang terkait dengan harga tiket yang harus dibanding-bandingkan. Kadang untuk mendapat tiket lebih miring sedikit, saya harus mencampur-campur rute penerbangan dengan transit disuatu tempat terlebih dahulu. Transitpun kalau penyakit GMR saya sedang kumat (GMR: Gak Mau Rugi) saya sangat pilih-pilih tempat transit, kriterianya adalah mana tempat yang belum pernah saya datangi atau yang ingin saya kunjungi dan paling gampang dikunjungi.

     Kepulangan trip dari timur tengah kemarin membuat saya rela untuk transit di tiga tempat sekaligus karena tiket direct Jordan-Indonesia tidak menemukan yang murah. Pertama saya harus transit 7 jam di King Khalid International Airport, Riyadh, Saudi Arabia. Disini tidak ada yang spesial yang saya lakukan selain keliling ruangan transit para passenger, untungnya ruang transit cukup luas sehingga tidak sampai kejadian 4L (Loe Lagi-Loe Lagi), kadang saya juga mondar-mandir sambil sesekali berdiri keheranan (kamitenggengen kalau bahasa jawanya) melihat para lelaki arab yang turun dari pesawat dengan dress codenya sama semua....jubah putih plus sorban kota-kotak merah putih dililit tali hitam di kepala, hehehe kebayang gak gimana bedainnya kalau sepesawat begitu semua??

Kandura : baju tradisional laki-laki arab timur tengah
Source : www.thearabfashion.com
Lepas dari Arab saya melanjutkan penerbangan menuju Chennai, India. Di Madras International Airport, Chennai saya harus transit lagi sekitar 12 jam. Kesalahan dimulai saat saya tidak melaporkan diri untuk transit dan pindah pesawat dari satu maskapai penerbangan menuju maskapai penerbangan lain yang berbeda. Sebenarnya sih sengaja karena saya ingin mampir untuk jalan-jalan sebentar di Chennai, memanfaatkan waktu transit yang lama sekaligus mencoba menggunakan fasilitas TVOA (Tourist Visa on Arrival) yang telah diberlakukan untuk WNI yang ingin berkunjung ke India. Tarif TVOA yang diberlakukan adalah sebesar 60 USD untuk ijin tinggal tiga puluh hari, lumayan mahal kalau hanya sekali wisata kesana dalam setahun apalagi hanya untuk sekedar transit, karena sebenarnya penggunaan TVOA ini bisa untuk dua kali berkunjung dalam setahun dengan syarat dan ketentuan berlaku, keterangan lengkap bisa di baca di TVOA India . 

     Dari niat jalan-jalan sebentar tadi, akhirnya saya ngikut jalur penumpang menuju bagian imigrasi dan melewatkan saja jalur penumpang transit. Begitu sampai di jalur imigrasi, saya langsung kaget karena ruangan yang begitu luas sangat kosong momplong, kursi-kursi hanya bisa dihitung dengan jari, tidak ada mesin ATM ataupun tempat money changer.

Ruang Imigrasi Madras International Airport
Location : Chennai, India.

Sisi lain ruang imigrasi, Madras International Airport
Location: Chennai, India
                                   
Saat itu kesalahan kedua saya adalah uang USD yang sengaja saya simpan untuk biaya TVOA ini sempat terpakai untuk keperluan mendadak saat di Turki sehingga sisa beberapa USD yang tidak cukup untuk digunakan membayar, sedang yang tersisa didalam dompet tinggal uang real yang sempat saya tarik dari ATM di Riyadh dan beberapa lembar Rupiah. Terpaksa ketika saat harus mengambil dan mengisi form pengisian TVOA di ruang kepala imigrasi, saya mencoba menjelaskan kesulitan yang sedang saya alami, bahwa saya tidak punya cukup uang USD dan saya butuh tempat money changer atau ATM. Tetapi bapak tua kepala imigrasi tanpa mau tau memaksa saya untuk membayar sebesar 60USD atau 4000 Rupee.

    Sempat beberapa kali bolak-balik masuk ruangan si bapak tua mengajukan solusi, untuk diberi kesempatan melewati imigrasi sebentar (dengan pengawalan tentunya) untuk menukar uang rupiah ataupun mengambil Rupee dari mesin ATM. Diskusi yang menurut saya sangat berbelit-belit dan hampir memakan waktu satu jam lebih ini, akhirnya menghasilkan solusi bahwa si bapak tua mau menerima uang rupiah saya dengan rate 60 USD = 4000 Rupee = 1.2 jt, Gilaa' duit siapa lagi yang mau dipake. Jujur saja uang saya saat itu tidak sampai lebih dari satu juta. Dengan harga yang semahal itu sayapun jadi malas untuk meneruskan rencana. Saya tetap ngotot bahwa saya tidak mau jika harus membayar sebesar itu, dan saya tetap meminta untuk dikawal menarik uang dimesin ATM. Si bapak tua ini juga tetep kekeh dengan alasan bermacam-macam bahwa tidak ada personil yang bisa mengantar, saya benar-benar jadi sangat curiga kalau si bapak tua ini main-main, karena dari tadi tetap memaksa supaya saya lanjut untuk membeli visa tapi tidak diijinkan mengambil ATM, lalu harga USD yang diberlakukan juga berubah ubah, kadang bilang 60 USD kadang ganti 62 USD (duh menyimpang tho???). Jalan tengahnya akhirnya saya minta diteleponkan pihak maskapai yang baru saja saya naiki, tujuannya memang meminta bantuan sekaligus mencari sekutu hehehe.

Warga Singapore sedang mengisi formulir TVOA
di Ruang Kepala Imigrasi
Chennai, India
          Menunggu kedatangan pihak maskapai-pun tidak cukup sebentar loh....hampir satu jam juga saya harus berada di ruang kepala imigrasi. Situasi menunggu yang tidak nyaman namun tetap santai. Kenapa saya bilang santai? meskipun sempat terlibat diskusi alot dengan si bapak tua kepala imigrasi, saya sempat berbincang bincang ringan dengan si bapak tua ini bahkan sempat memberikan uang 2000 rupiah untuk melengkapi koleksi uang milik tuh bapak hohoho, lucunya lagi saya sempat dimintai menjaga ruangannya selama orangnya ngacir beberapa kali, menjaga dari  apa? dari para penumpang yang baru landing yang kebingungan mencari form imigrasi, haduuuhh ini bapak emang sok powerful pisan, form yang umumnya dibagikan dipesawat sebelum kita landing dan biasanya juga disediakan ditempat tertentu  untuk diisi secara gratis, harus diambil satu-satu sambil menghadap si bapak tua ini, kalau ngambilnya kebanyakan si penumpangpun pasti dijamin kena omelan heheheh,,,Namanya penumpang datang dengan jumlah yang tidak sedikit dan harus berduyun-duyun didepan ruang kepala imigrasi cukup lama hanya untuk menunggu si bapak tua balik ke ruangannya, sedang kapan baliknya hanya si bapak dan Tuhan saja yang tau (kadang lama, kadang lamaaa banget).....akhirnya penumpang yang gak sabar, masuk satu persatu sambil mengambil form yang sebenarnya sudah tersedia di meja. Dan apa yang saya lakukan, yaa cuma cengar-cengir sambil mengangkat bahu wekekekeke.

          Tiba giliran saya mengurus kembali masalah imigrasi, kali ini saya sudah dipertemukan dengan pihak maskapai, saya mencoba menceritakan kronologinya secara panjang lebar, membutuhkan waktu lama sih namun dengan agak berat akhirnya dari pihak maskapai setuju untuk mengawal dan menjamin bahwa saya tidak akan kabur saat mengambil uang di ATM. Apesnya saat saya sudah berhasil sampai di ATM, ternyata tidak satu rupee-pun uang yang dapat saya ambil di ATM, dicoba berkali-kali kartu sakti saya tidak berhasil juga, nah baru ini namanya bencana. Dengan lemas saya harus diantar balik ke ruang kepala imigrasi. Setelah itu sayapun menyerah dan saya membatalkan untuk mengajukan TVOA ini. Lepas dari satu masalah lanjut dengan masalah lain. Keputusan untuk tidak melaporkan bahwa saya transit dan pindah pesawat, membawa saya berganti urusan panjang dengan pihak maskapai. Bagaimana tidak, karena secara otomatis bagasi saya belum ditransferkan ke maskapai penerbangan berikutnya. Untungnya pihak maskapai ini masih mau membantu menguruskan bagasi dan proses transit meskipun saya harus dikarantina 4 jam sampai diijinkan melewati batas imigrasi transit menuju ruang tunggu penerbangan berikutnya, belum lagi saya harus tekor karena si petugas yang membantu secara terbuka minta untuk diberi tips atas jasa yang diberikan. Hiyaaa....sudah jatuh ketiban tangga betul namanya.

Di Ruangan luas ini saya harus dikarantina 4 jam,
Bisa ngapain aja, coba???

Pemandangan para Inspektur Vijay yang seliweran
Saat saya harus di karantina.

Haaahhh.... setelah penantian yang panjang, melelahkan dan mengundang emosi campur aduk, saya baru diijinkan berpindah ke ruang tunggu penerbangan berikutnya. Tidak terlalu besar tetapi lebih terasa nyaman karena lebih banyak kursi dan manusianya,
Ruang tunggu penumpang
Penerbangan Internasional
Chennai, India

Papan jadwal keberangkatan Internasional
Madras International Airport, Chennai-India. 


Dua jam tambahan menunggu yang jadi terasa cepat, dan sayapun siap melanjutkan penerbangan ke tempat transit berikutnya. Yaaa...begitulah cara saya menikmati Chennai, India.  Pelajaran yang mungkin bisa dicatat adalah:

1. Sebaiknya menyiapkan uang khusus (USD/EURO/Uang lokal negara tujuan) dengan jumlah yang cukup untuk biaya Visa on Arrival. sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan negara tujuan . Karena tidak semua tempat di ruang imigrasi negara tersebut menyediakan mesin ATM maupun Money Changer. 

2. Jangan lupa melapor kepada pihak maskapai yang kita naiki jika memang kita harus transit dan berpindah pesawat. Sehingga kita tidak perlu harus dikarantina berjam-jam hanya untuk menunggu pemindahan bagasi, belom lagi harus tekor kalau ada oknum-oknum yang memanfaatkan.

3. Sekacau-kacaupun perjalanan kita, jangan pernah membuat kapok untuk bepergian, apa yang saya alami dan rasakan belum tentu andapun akan mengalami dan merasakan ditempat yang sama. Happy Travelling

Comments

  1. mbak fb mu apa??

    ReplyDelete
  2. Saya membawa kabar baik kepada kamu semua rakyat Indonesia saya di platform ini, Allah telah benar-benar setia kepada saya dan seluruh rumah saya telah selamat sejak Ogos 2017, kesaksian saya dan kabar baik saya seperti ini,
    Nama saya Haerul, seorang Muslim dalam agama dan saya berasal dari Bandung, Indonesia
    Saya pemasar dan juga penasihat perniagaan di syarikat tempat saya bekerja, dan anda juga boleh menghubungi saya melalui e-mel saya: (haerulh160@gmail.com). Saya ingin menggunakan platform ini untuk memaklumkan kepada semua warganegara Indonesia tentang apa yang dilakukan oleh syarikat pinjaman Puan Olivia Daniel kepada saya. Platform ini adalah untuk memberitahu mereka yang memerlukan dan mencari pinjaman ikhlas untuk berhati-hati kerana internet dan blog penuh dengan syarikat pinjaman palsu dan penipuan yang hanya di sini untuk merobohkan wang susah payah anda.

    Seperti yang anda lihat dalam gambar profil saya, saya berada dalam hutang besar dan saya memutuskan untuk mencari pinjaman dalam talian untuk membayar hutang saya dan saya menghubungi syarikat pinjaman dari syngapore yang pada bulan Mac 2017, dan saya ditipu oleh pemilik syarikat dengan meminta saya membayar banyak yuran, saya membayar dan akhirnya saya tidak mendapat pinjaman, saya kehilangan kira-kira 20 juta kepada sebuah syarikat pinjaman palsu di syngapore kerana saya memohon pinjaman sebanyak 900 juta dan dengan semua yuran yang saya bayar Saya tidak mendapat pinjaman dan saya sangat kecewa dan saya dipecat dari pekerjaan saya di syarikat yang saya bekerja kerana saya juga mengambil pinjaman dari syarikat yang saya bekerja dan saya bangkrut dan bosan dengan kehidupan.

    Jadi Allah sangat baik, saya berdoa dan Allah mengarahkan saya kepada seorang hamba dan pada hari yang setia ini 17 Ogos 2017, saya sedang melayari internet ketika saya mendapati kesaksian wanita Indonesia dengan nama Yuli melalui email: (yuliy3531 @ gmail.com)
    Siapa dari Jakarta Selatan di Indonesia, bagaimana Allah mengubah kehidupan finansinya melalui sebuah syarikat pinjaman dan dia meminta saya menghubungi email ibu Olivia Daniel: (oliviadaniel93@gmail.com) dan dia memperkenalkan saya kepada ibu Olivia Daniel dan dia memberiku keberanian dan Saya memohon pinjaman dari ibu Olivia Daniel dan saya menerima pinjaman yang saya cari selama ini dan Allah akan terus memberkati Yuli untuk memperkenalkan saya

    ReplyDelete
  3. Nama ::::: [Merissa Ahmed]
    Negara::::::[Malaysia]
    Alamat:::::[Jalan-Bukit Bintang Plaza, Jalan Bukit Bintang]
    Bandar::::::::::::[Kuala Lumpur]
    Amaun Pinjaman::::[RM 450k. [berjaya]

    e_mail::::[merissaahmed11@gmail.com]


    Nama saya Merissa, seorang ibu kepada dua anak saya dari Malaysia dan saya telah berada di Malaysia selama bertahun-tahun dan sehingga saat ini kesaksian ini saya masih berada di Malaysia. Salah satu masalah utama yang pernah saya hadapi dengan perniagaan saya ialah masalah kewangan dan pembiayaan semula dan ini menyebabkan saya mencari pinjaman dan akibatnya saya menjadi mangsa 2 pemberi pinjaman fiktif dan ini sebenarnya membuat saya trauma sampai tahap tertentu tetapi saya tidak pernah putus asa sehingga saya melalui blog dan juga media lain saya mempunyai peluang untuk menemui [DUBAI FINANCIAL SERVICE AUTHORITY] pada awalnya saya berasa takut dan sangat skeptikal mengenainya, tetapi saya harus mengambil risiko satu kali yang akhirnya membawa kepada kebebasan kewangan saya. Saya benar-benar memohon pinjaman sebanyak RM 450K dalam masa 24 jam proses pembayaran berjaya dilakukan. Keseluruhan proses ini boleh dipercayai dengan jujur ​​dan boleh dipercayai, jadi jangan takut dengan pinjaman dalam talian hubungi [DUBAI FINANCIAL SERVICE AUTHORITY] untuk mendapatkan pinjaman yang boleh dipercayai @ kadar faedah yang sangat rendah Anda boleh menghubungi mereka melalui alamat e-mel di bawah ::
    financialserviceauthority400@gmail.com
    Atau jika anda ingin membuat lebih banyak pertanyaan, anda juga boleh menghubungi saya melalui e-mel ini: merissaahmed11@gmail.com

    Nama:::::[Merissa Ahmed]
    Negara::::::[Malaysia]
    Alamat ::::: [Jalan-Bukit Bintang Plaza, Jalan Bukit Bintang]
    Bandar::::::::::::[Kuala Lumpur]
    Amaun Pinjaman::::[RM 450k. [berjaya]

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jalan Hemat Singapore ke Kuala Lumpur

      KTM Malaysia       Ingin menghemat biaya transportasi untuk jalan dari Singapore ke Kuala Lumpur ataupun sebaliknya?? saya sarankan jika anda tidak menemukan tiket promo penerbangan namun menginginkan budget yang lebih miring, menggunakan jasa kereta Malaysia (KTM namanya) adalah salah satu alternatif transportasi yang bisa jadi pilihan. Biaya yang dikeluarkan bisa cukup setengah dari harga tiket pesawat singapore-Kuala Lumpur. Ini sudah pernah saya lakukan saat melakukan trip ke singapore untuk kedua kalinya. Kebetulan karena menggunakan tiket promo, penerbangan untuk kembali ke indonesia harus saya lakukan melalui Kuala Lumpur. Jadilah saya memilih alternatif naik kereta dari singapore ke Kuala Lumpur melalui Johor Bahru. Sebenarnya tersedia juga kereta langsung dari Singapore (via stasiun Woodlands CIQ) menuju Kuala Lumpur (stasiun Sentral Kuala Lumpur), namun karena pertimbangan harga yang harus dibayar dalam Singapore Dollar "SGD" jatuhnya lebih mahal (karena

Destinasi cantik Turki "Cappadocia"

Sunny Day Location : Goreme, Turkey     Seandainya ada yang memberi saya tiket gratis untuk ke Turki, saya tidak akan melewatkan untuk berkunjung ke tempat ini lagi. Cappadocia, merupakan salah satu kawasan objek wisata  bersejarah  yang berada di  sentral anatolia, Turki tepatnya berada di provinsi Nevsehir. Fitur geologi, sejarah serta budaya yang unik menjadikan kawasan ini sangat populer sebagai tujuan wisata turis lokal maupun internasional. Terutama keunikan geologinya yang menurut saya menjadi daya tarik yang luar biasa.   Untuk menuju cappadocia, bisa ditempuh dengan 10-11 jam perjalanan dari Istanbul atau 5-6 jam perjalanan dari Ankara menggunakan bus (destination Goreme). Alternatif lain bisa juga menggunakan kereta maupun pesawat udara. Namun buat saya menggunakan bus saja sudah cukup gampang, nyaman dan murah. Cappadocia sediri merupakan kawasan luas yang terdiri dari beberapa daerah. Daerah-daerah penting yang paling sering menjadi tujuan turis di Cappadocia adalah

Cara Apply Visa China

     Hasil beberes berkas-berkas lama dikantor. tidak sengaja saya nemu berkas trial pengajuan form aplikasi visa China (RRC) saya 2 tahun lalu. Hemm... membuat jadi kangen suasana ngeluyur kesana, negara dingin pertama yang saya kunjungi dan sekaligus negara pertama yang mengharuskan saya  mengurus visa sebelum kesana       1 dari 4 lembar formulir permohonan visa china      Kalau apply visa Mesir adalah pengalaman pertama saya mengapply visa dari negara orang, justru ini  adalah pengalaman pertama saya mengapply Visa di negeri sendiri. Tingkat kesulitannya hampir "Zero" artinya hampir semua mulus dan mudah. Dimana biasanya  untuk masalah visa  kerempongannya macem-macem bergantung persyaratan yang diberlakukan oleh negara yang dituju terhadap negara kita dan kadang syarat-syaratnya bikin orang patah semangat sebelum berangkat hehehe,...      Pengurusan visa china ini sedikit berbeda, negara dengan penduduk paling banyak sedunia ini memberikan kelonggaran dan ke