Permohonan Paspor Online di Surabaya

         

Airasia Leather Passport Holder-Purple 

Sharing pengalaman membuat paspor, Saya bagi sedikit pengalaman pribadi membuat paspor via online di surabaya,  cara yang menurut saya lebih gampang dan hemat waktu dibandingkan dengan cara manual. Daaaaan lebih murah daripada harus membayar ke pihak ketiga *C.A.L.O, Pertimbangan kenapa paspor harus saya urus sendiri adalah adanya fasilitas e-passport yang membuat prosesnya sedikit lebih gampang, selain itu saya memang  lebih suka mengurusi segala sesuatu untuk kebutuhan trip secara mandiri. Jadi benar-benar tau keribetan dan kegampangannya. 

        Untuk pengajuan permohonan paspor via online syarat-syarat dokumennya sama dengan cara manual. Saya harus menyiapkan 3 dokumen berikut:

1. KTP
2. Kartu Keluarga 
3. Ijazah/akte nikah (kalau yang sudah menikah)

          Dokumen- dokumen tersebut lalu di scan dengan format JPEG dan Grayscale dengan kapasitas < 300Kb, ukuran kapasitas ini harus benar-benar diperhatikan karena kalau kegedean bakal susah untuk uploadnya. Karena saya tidak ahli dalam mengutak-atik komputer untuk tahap ini saya percayakan kepada sekertaris boss saya dikantor hehehe...

      Setelah semua dokumen siap dalam bentuk file yang ditentukan, saya kemudian membuka website departemen imigrasi di http://www.imigrasi.go.id/ dan memilih layanan paspor online setelah itu memilih menu pra permohonan personal, semua data yang dibutuhkan saya isi hingga tahap browse/upload file-file yang telah saya siapkan (KTP, Kartu Keluarga,ijazah). Jika upload kita sukses maka kita akan memperoleh semacam tanda terima permohonan. Dalam tanda terima akan tertera kapan jadwal kita harus datang ke kantor imigrasi, dan tidak lupa tanda terima permohonan ini harus di cetak (print out).

        Tahap selanjutnya adalah datang dikantor wilayah imigrasi setempat sesuai dengan jadwal yang ada pada tanda terima permohonan, karena domisili saya di surabaya barat dan lebih condong ke selatan maka saya datang ke kantor imigrasi kelas I  Khusus Surabaya, yang lokasinya di daerah waru Sidoarjo. Tepatnya di Jl. Jend. S. Parman No. 58A Waru Sidoarjo atau sebelum pintu keluar terminal bis bungurasih (dari arah sidoarjo). Hari pertama datang ini tujuan saya memang hanya membeli map pengajuan paspor baru (Mapnya berwarna hijau) harganya Rp.10.000 dan mengambil formulir pendaftaran di bagian informasi yang diberikan secara cuma-cuma. Di bagian informasi ini anda juga dapat menanyakan hal-hal terkait cara pengisian formulir. Pengisian formulir saya lakukan dirumah  tujuannya supaya mempermudah proses berikutnya. 

        Hari kedua setelah formulir pendaftaran saya isi dengan benar, lalu saya menyiapkan dokumen-dokumen (Hardcopy) yang harus saya bawa ke kantor imigrasi, diantaranya:

1. print out tanda terima permohonan yang saya peroleh dari online sebagai pelengkap bukti bahwa saya telah benar2 mengisi data permohonan via online.
2. copy KTP (dikertas A4)
3. Copy KK (dikertas A4)
4. Copy Akte Nikah/Ijazah (Dikertas A4) 

Semua dokumen ini saya tata rapi kedalam map hijau untuk pengajuan paspor baru.

       Sebagai catatan penting bahwa semua dokumen dalam map hijau harus di copy dengan kertas A4, untuk tujuannya saya kurang tahu pasti tetapi hanya konsekuensinya yang saya ingat bahwa kalau dokumen tersebut dicopy dengan kertas bukan A4 maka  pihak kantor imigrasi akan mereject dokumen kita. Kejadian ini saya ingat sewaktu ada ibu-ibu yang duduk disekitar saya yang juga sama-sama mengajukan permohonan paspor tetapi Map pengajuannya dikembalikan oleh petugas karena ada dokumen yang dicopy di kertas yang bukan A4., Sehingga terpaksa si ibu-ibu tersebut harus memperbaiki dengan mencopy pada kertas yang ditentukan dan harus mengikuti antrian berikutnya (Capedee). Kalau boleh menyarankan juga sebaiknya dokumen tersebut di copy dalam jumlah agak banyak (minimal 2 lembar). Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan  semisal sobek,jatuh atau hilang dll, sehingga menghindari untuk memfotocopy di kantor imigrasi. Fasilitas fotocopy di kantor imigrasinya sih ada tapiiii...antriannya itu yang nauzubillah (panjang bo'). Sebagai gambaran sekilas suasana kantor imigrasi saat itu adalah antrinya panjang-panjang, orangnya banyak sehingga rasanya sesak dimana-mana, udaranya juga panas-panas sumuk, belom lagi ada pemandangan Calo-calo sliweran yang bikin heran, wira-wiri membawa segebok dokumen dan kadang nyelonong antrian kayak berasa rumahnya sendiri (ampuunn deh) . Catatan penting lainnya yang perlu sekali diperhatikan adalah untuk pengajuan daftar paspor selalu datang ke kantor imigrasi lebih awal untuk mengambil nomor antrian, minimal 30 menit sebelum jam buka (operational time 07.30wib-16.00wib), semakin pagi semakin baik, menurut info dari beberapa orang yang sempat saya ajak ngobrol disana, kebanyakan orang-orang sudah pada mengantri sejak pukul 6 kurang, dimana kantor imigrasinya saja belom dibuka heheheeh. Saat itu saya datang pukul 7 kurang , jumlah antrianpun sudah lumayan banyak tetapi alhamdulillah masih dapat nomor antrian diurutan 20an. Kadang kalau sedang ramai-ramainya orang mencari paspor pukul 07.30 wib saat kantor imigrasi baru buka, nomor antrian sudah pada habis. Jadi perlu sekali diantisipasi hal-hal semacam ini.

        Tahap berikutnya Untuk pendaftar paspor via internet (online) setelah mendapat nomer antrian, bisa memasukkan map hijaunya yang telah berisi dokumen  ke loket yang diberi keterangan via internet atau saat itu berada di loket nomor 2. Setelah dokumen selesai diproses maka kita akan dipanggil untuk menuju loket pembayaran  biasanya pengecekan dokumen untuk paspor online lebih cepat, karena online disini istilahnya kita telah membantu petugas untuk mengisikan data kita ke database mereka sehingga petugas hanya tinggal mengecek dokumen pelengkap saja.

         Di loket pembayaran, biaya pembuatan paspor dikenakan sebesar Rp.255.000 ( tahun 2011). Sehingga total uang yang harus saya keluarkan untuk bikin paspor sendiri kalau dihitung adalah Rp.265.000 (dengan Rp.10.000 adalah biaya Map hijaunya :p) lumayan lebih murah jika dibandingkan dengan lewat pihak ketiga yang katanya bisa sampai 1 jeti. Dari loket pembayaran selanjutnya saya mengikuti antrian kembali untuk menuju sesi pemotretan dan wawancara. wawancaranya tidak terlalu ribet dan aneh-aneh jadi semuanya berjalan cepat . Informasi pengambilan paspor pun diberitahukan setelah proses itu. biasanya 5-7 hari kerja dari pengajuan. 

          Hari berikutnya adalah hari pengambilan paspor, paspor ini wajib diambil oleh kita sendiri, namun jika kita berhalangan atau terpaksa harus diwakilkan, maka perwakilan kita harus memiliki surat kuasa. Supaya lebih efisien waktu untuk pengambilan paspor tetap saya sarankan sebaiknya datang lebih pagi agar memperoleh nomor antrian lebih awal dan kita tidak dibikin pusing dengan yang namanya ngantri ngantri dan ngantri. Selamat Mencoba dan Happy Travelling!!!