Warga negara Indonesia wajib punya Visa untuk pergi ke
Mesir, Katanya!!!! Memang benar Mesir adalah salah satu negara yang mewajibkan
kepemilikan visa bagi warga negara indonesia yang ingin berkunjung ke negaranya
walaupun hanya untuk sekedar melancong. Berbeda dengan negara Turkey yang lebih
flexible dalam menerima kunjungan wisata untuk pemegang passpor berlambang
garuda ini. Cukup dengan 25$ saja kita sudah mendapat ijin tinggal di negara
antara dua benua ini selama 30 hari. Keren gak tuh????
Kembali tentang visa mesir, sebenarnya untuk mengapplay visa Mesir itu mudah, syaratnya juga tidak neko-neko. Cukup datang ke kedutaan Mesir yang ada di daerah Kuningan Jakarta, mengisi formulir, melengkapi syarat-syarat, sedikit wawancara dan membayar biaya pengajuan Visa. Itu kalau kita berdomisili di Ibukota. Lain cerita jika domisili kita dikota lain, kebetulan akhir tahun 2012 lalu saya trip ke Timur tengah dan menyisipkan rencana mampir juga ke Mesir. Otomatis hal yang pertama terpikir adalah bagaimana memperoleh Visa Mesir. Karena waktu, kesibukan (cielehh..) serta domisili saya yang jauh di Surabaya dan berbagai alasan lainnya sehingga saat itu tidak memungkinkan untuk wira-wiri surabaya-jakarta hanya untuk mengurus Visa. Akhirnya saya memutuskan mencari alternatif pengurusan Visa. saya putuskan mengurus Visa Mesir dari Turki. Informasi saya peroleh dari hasil browsing berhari-hari di internet dan loncat dari blog traveller satu ke blog traveller lain. Info yang saya dapet menyebutkan pengurusan visa Mesir dapat dilakukan di negara lain terutama negara yang lebih maju dari Mesir seperti Turki, prosesnyapun cepat cukup satu hari jadi. Walaupun dalam info tersebut sebenarnya juga sudah diberikan warning (tulisan merah update terbaru dari si penulis ) yang menyatakan bahwa untuk sekarang ini pengurusan Visa Mesir semakin sulit prosesnya dikarenakan banyak warga negara Indonesia yang memanfaatkan kemudahan ini untuk menjadi imigran ilegal di Negara Mesir (walahdalaaa...ternyata orang kita sendiri yang bikin sulit). Tapi entah kenapa saat itu saya sangat optimis dan percaya akan memperoleh Visa di Turki (PD 100%).
Kembali tentang visa mesir, sebenarnya untuk mengapplay visa Mesir itu mudah, syaratnya juga tidak neko-neko. Cukup datang ke kedutaan Mesir yang ada di daerah Kuningan Jakarta, mengisi formulir, melengkapi syarat-syarat, sedikit wawancara dan membayar biaya pengajuan Visa. Itu kalau kita berdomisili di Ibukota. Lain cerita jika domisili kita dikota lain, kebetulan akhir tahun 2012 lalu saya trip ke Timur tengah dan menyisipkan rencana mampir juga ke Mesir. Otomatis hal yang pertama terpikir adalah bagaimana memperoleh Visa Mesir. Karena waktu, kesibukan (cielehh..) serta domisili saya yang jauh di Surabaya dan berbagai alasan lainnya sehingga saat itu tidak memungkinkan untuk wira-wiri surabaya-jakarta hanya untuk mengurus Visa. Akhirnya saya memutuskan mencari alternatif pengurusan Visa. saya putuskan mengurus Visa Mesir dari Turki. Informasi saya peroleh dari hasil browsing berhari-hari di internet dan loncat dari blog traveller satu ke blog traveller lain. Info yang saya dapet menyebutkan pengurusan visa Mesir dapat dilakukan di negara lain terutama negara yang lebih maju dari Mesir seperti Turki, prosesnyapun cepat cukup satu hari jadi. Walaupun dalam info tersebut sebenarnya juga sudah diberikan warning (tulisan merah update terbaru dari si penulis ) yang menyatakan bahwa untuk sekarang ini pengurusan Visa Mesir semakin sulit prosesnya dikarenakan banyak warga negara Indonesia yang memanfaatkan kemudahan ini untuk menjadi imigran ilegal di Negara Mesir (walahdalaaa...ternyata orang kita sendiri yang bikin sulit). Tapi entah kenapa saat itu saya sangat optimis dan percaya akan memperoleh Visa di Turki (PD 100%).
Berangkat dengan membawa persyaratan visa lengkap saya terbang menuju istanbul, dari istanbul saya masih harus ngebis ke Ankara (Ibukota Turki) selama 8 jam, semua sudah terencana dalam pikiran dengan baik, tetapi taulah kadang apa mau kita berbeda kondisi dengan dilapangan. Berangkat pagi-pagi kekedutaan Mesir dibuka dengan acara bis kebablasan sejauh 5km , dan harus berjalan balik saat kondisi cuaca gerimis campur salju, tetapi tetap ada senangnya karena ini kali keduanya saya melihat hujan salju secara live setelah di tembok Cina satu tahun lalu. Sampai didepan kedutaan (ini pertama kalinya juga loh saya datang kekedutaan di negara orang untuk mengurus visa), pikiran tetap positif thinking walaupun saat itu kedutaan Mesir sepinya hampir kayak kuburan, orang jalan kaki disekitar situ juga jarang sepertinya, pos sekuritinya juga sepi.
Hampir sepuluh menit lebih mondar-mandir didepan gerbang kedutaan berharap ada satu makhluk hidup saja yang bisa ditanyai tetapi tetap tidak ada hasil bahkan kertas-kertas yang nempel di kaca penjagaan dibalik gerbang juga tidak bisa memberikan informasi karena semua ditulis dalam bahasa arab (Eeaaa...). Mungkin saking lamanya berdiri tanpa kejelasan timbul gejala panik dan stress entah bagaimana tiba-tiba muncul insting untuk mengutak-atik box yang mirip radio kecil yang nempel dipintu gerbang penjagaan, dan saat itu juga saya tau itu box fungsinya untuk apa (Door Phone) , maklum biasanya hanya melihat di film-film barat, ketika harus live langsung bingung juga :p. Dari dalam box terdengar suara yang tidak begitu jelas tapi saya yakin itu pihak kedutaan, tanpa pikir panjang saya langsung nyerocos bahasa inggris dan menyampaikan niat kedatangan saya sambil teriak-teriak biar orangnya denger. Seperti Video bayi berbincang-bincang yang pernah booming di Youtube begitulah gambaran singkat kondisi saat itu, saya ngomong panjang lebar berbahasa inggris eh suara di box udah gak jelas jawab panjang lebar pakai bahasa Arab pula (Meneketehek). Karena sama sama tidak paham akhirnya perbincangan terputus, saya ulang lagi malah nggak diangkat. Tidak putus asa sampai disitu saya kontak pihak kedutaan dari telepon lokal (berharap suara lebih jelas dan mereka paham), tanpa berbicara panjang ketika saya menyebeut Visa mereka menjawab singkat “No..English, Back Tomorrow”...apaaaaaaa?????Setelah saya kaji dan saya pikir panjang kali lebar ternyata hari itu hari Minggu, Kedutaan Mesir di Turki tutup pada hari sabtu dan minggu dan hari-hari besar yang berlaku di Turki dan Internasional. Walaupun di Negara Mesir sendiri weekend jatuh pada hari jum'at loh (Pelajaran : sebelum apply Visa harus dipastikan dulu jam serta hari operasional setiap kedutaan di negara tempat apply visa).
Tiga hari kemudian saya baru kembali ke Kedutaan Mesir di Ankara. Itu saja beberapa acara trip yang sudah saya susun banyak amburadulnya (Jengkeeeellll.......), Datang tepat pada jam operasional, cuaca hari itu juga cerah, petugas juga terlihat ramah begitu tau saya ingin apply Visa saya langsung disodorkan formulir untuk diisi, semua syarat yang diminta saya lampirkan (karena memang sudah persiapan) beserta biaya pengajuan sebesar 35TL (1TL = Rp 5.363 kurs saat itu) begitu saya kumpulkan tak lama kemudian si petugas mengatakan minta maap karena Visa saya tidak bisa diproses (Ya Allah Lemessss langsung). Alasannya karena proses pengajuan visanya butuh 7 hari kerja dengan asumsi belum tentu hari ketujuh sudah datang jawaban dari Negara Mesirnya mungkin bisa molor sampai 10 hari kerja sedang saat itu keberangkatan saya ke Mesir kurang lima hari lagi (tiket tidak bisa di Refund) cemut-cemut rasanya.
Tanpa pikir panjang dan posisi udah kepepet, segala jenis teknik negoisasi untuk meloloskan pengajuan saya lancarkan, memasang tampang melaspun sempat saya lakukan bahkan hampir mewek hehehehe...tapi tetep juga si petugas bersikukuh prosesnya harus minimal 7 hari kerja. Setelah hampir satu jam saya hanya nongkrong di Ruangannya untuk mikir saya teruskan atau tidak akhirnya saya mencoba kembali lebih memelas supaya mendapat keringanan sehingga si petugas mau membantu mempercepat, mungkin supaya saya segera ngacir dari ruangan tersebut akhirnya si petugas memberikan secarik kertas tanda terima yang lebih mirip karcis parkir motor yang sudah ditulisi tanggal pengembalian beserta nomor telepon kedutaan, tanggal yang ditulis tepat lima hari setelah pengajuan yaitu satu hari sebelum keberangkatan saya ke Mesir (serasa muncul harapan baru). Dari kejadian itu akhirnya semua agenda trip saya tambah kacau. Bingung mana yang harus menyesuaikan tanggal bookingan hostel, merubah rute trip, menskip kota mana yang tidak jadi dikunjungi, Hadooohh berasa S.T.U.P.I.D!
Lima hari menunggu bukan waktu yang lama karena saya habiskan waktu menunggu dengan berkeliling Istanbul untuk beberapa hari, menikmati super sibuknya kota yang tepat berada diantara dua benua. Dari istanbul disempatkan juga bertolak ke Pamukalle ngebis selama 10 jam hanya untuk DayTrip mengunjungi peninggalan sejarah reruntuhan Hierapolis beserta Hot springnya yang terkenal
Hagia Sophia, Istanbul |
Giliran hari H pengambilan seperti biasa saya datang tepat waktu di kantor kedutaan, terlihat Pos penjagaan sudah buka dan ada satu orang yang sedang menyerahkan dokumen pengajuan Visa. Sambil menunggu dalam hati saya berharap semoga hari ini sukses (amin3x). Tiba giliran maju ke Loket saya sedikit kaget karena si Petugas berbeda dengan yang saya temui pertama, penggantinya lebih mirip embah-embah umur 80 tahunan. Dengan kalem dan sopan saya mencoba menanyakan tentang hasil pengajuan . Tapi Jawaban Si embah benar – bener bikin kaget bukan main karena dibilang hari itu kedutaan libur karena besok tanggal merah tahun baru (Watdehelll!!), Marah, sedih dan Hopeless campur aduk (efeknya sekarang jadi ilfil kalau liat muka muka orang M***R), meskipun begitu saya tidak bisa komplain apa-apa karena si embah cuma teknisi tidak resmi yang menggantikan petugas untuk menerima berkas-berkas pengajuan Visa hari itu. Tetapi saya sudah mencatat nama petugas yang memberikan tanda terima pengambilan, hanya sampai sekarang saya belum tau tuh nama mau diapain heheheh...
Tanpa Visa turis sudah terbayang bagaimana nasib di Cairo International Airport, mau tidak mau pilihannya memang harus berangkat karena sudah ada jadwal penerbangan lain di hari berikutnya yang berangkat dari Cairo. Impian untuk melihat kemegahan Giza Pyramid seperti terhapus digantikan pikiran tentang kerumitan di Imigrasi nantinya. Tapi herannya didalam pesawat masih sempet loh saya niat nyari ide untuk mengajukan visa transit, yaaa siapa tau bisa :) karena kapan lagi saya mau kesini, mengalokasikan budget hanya untuk ke Mesir dari Indonesia sangat tidak mungkin atau harus nunggu casting film Ayat-ayat Cinta 3.jelas tidak mungkin banget Lah!.
Sebelum melakukan pendaratan, pesawat seperti sengaja terbang rendah muter-muter diatas kota Cairo, mungkin sengaja memberikan suguhan pemandangan kota Cairo, yang terlihat memang seperti hamparan gurun pasir, bangunan-bangunan tinggi yang warnanya hampir semua kecoklatan (tidak colorfull banget deh kotanya :p) serta sungai nil yang membelah kota Cairo.
Turun dari pesawat menuju bagian imigrasi berasa seperti tahanan yang kabur dari penjara hahahah,,,ndredeg gak ketulungan tiap simpangan sama petugas bandara.
Namun ada satu hal yang tidak pernah saya sesali sampai sekarang, yaitu ketika berjalan menuju imigrasi Cairo, saya berada tidak jauh di belakang rombongan orang Thailand yang satu pesawat, kalau dihitung dalam satu rombongan jumlahnya ada 18 orang. Kedelapan belas orang tersebut masing-masing menyerahkan passportnya pada salah satu staff Airlines yang baru saja saya naiki. Semakin penasaran membuat saya berani membarengi dua staff yang mengumpulkan passpor-passpor tadi, tanpa basa-basi terang-terangan saya langsung ngomong bahwa saya tidak punya Visa untuk transit dan meminta mereka untuk membantu, jawaban dari duua staff Airlines andalan negara Mesir itu benar-benar membuat saya syok, “That's Our Job!!”, Wow..spontan langsung merasa jadi orang paling beruntung sedunia, Yeii.....Giza Here we come :-*:-*
Pengurusan Visa transit memang agak lama dan terus terang harus merogoh tabungan agak dalem (jauh dari budget yang saya rencanakan) karena seperti pelesir bersama agent Tour. Dapat Hotel berbintang, dinner exclusive diatas sungai Nil dan kemana-mana ada jemputan (no public transportation) plus dapat pemandu tour. Ternyata ada baiknya memang seperti itu karena membaca dari beberapa informasi, sedikit paranoid apabila travelling sendiri kesana terutama untuk single traveller wanita. Jadi ...anggap saja biaya sewa keamanan heheheh...
Ada banyak jalan menuju Mesir :):) tetapi berkaca pada pengalaman tidak disarankan untuk mencoba trip dengan gaya seperti ini, lebih baik jauh-jauh hari mempersiapkan semuanya di Negeri sendiri. Percaya saja akan lebih hemat biaya,aman dan nyaman. Happy Travelling
hebat, mbak ada FB?? plis jwb dsini
ReplyDeletekalo boleh tau habis brpa dr indo ke turki ke mesir terus balik ke indo?
ReplyDeleteDari turkey ke Cairo naik maskapai apa mba?
ReplyDeleteBarusan saya apply tp di tolak Katanya solo traveller perempuan ga boleh. Apa benar? Plus Katanya saya Gak pake Egypt air. Padahal udah beli pp 13 juta kuwait Qatar. Sedih.Mohon pencerahannya. Makasih
ReplyDelete@sawilz..minta alamat email biar saya kasih info, saya ada teman yg biasa backpaker kesana..
ReplyDeletetq
Mba saya pny rencana ke mesir thn ni
DeleteBlh brtnya mkin email saya kyulegra@gmail.com
Saya cb hub mba ga bsa
Trims
Mba saya pny rencana ke mesir thn ni
DeleteBlh brtnya mkin email saya kyulegra@gmail.com
Saya cb hub mba ga bsa
Trims
Mba boleh minta info yg bisa urusin visa umroh plus kairo ? Kalo boleh via wa :)
DeleteTerimakasih..